Tuesday, February 9, 2016

BANDA ACEH ICON PARA CENDEKIA ACEH

9:21 PM

Banda Aceh adalah kota dengan banyak sebutan, mulai dari kota budaya, kota pelajar, kota wisata, kota kuliner, kota sepeda, hotspot town, dan masih banyak lagi. Banda Aceh adalah juga miniatur Aceh. Di kota ini tinggal berbagai macam orang dengan latar suku bangsa yang beragam. Namun demikian keberagaman budaya yang  ada di Banda Aceh bisa berpadu dengan indah, tanpa memicu konflik yang berarti.


Di Banda Aceh orang-orang yang dengan berbagai latar belakang sosial dan pendidikan bisa berbaur secara harmonis. Banyak intelektual, seniman dan budayawan besar yang pernah mengasah ilmunya di Banda Aceh. Tidak mengherankan, sebab Banda Aceh juga dijuluki sebagai kota pendidikan. Dimana puluhan perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta, tumbuh menjamur di kota Banda Aceh. Selain itu Pesantren maupun Pondokan muslim bertebar di Banda Aceh.

Sebelumnya Banda Aceh pernah menjadi Kota Pendidikan terkemuka di negara kita. Banyak orang menganggap bahwa Banda Aceh adalah penghasil manusia-manusia cerdas dan berbudi pekerti luhur; penghasil pemimpin dan calon-calon pemimpin negeri; dan juga pelahir konsep-konsep yang jitu untuk membangun negeri.
Predikat Banda Aceh sebagai Kota Pendidikan pada waktu itu rasanya memang tidak berlebihan; di samping secara kuantitas di Banda Aceh terdapat lembaga pendidikan dari TK s/d PT yang relatif tinggi jumlahnya, kualitas lembaga pendidikannya pun juga relatif tinggi dibanding rata-rata kualitas pendidikan di daerah-daerah Aceh pada umumnya. Sebagai misal, di samping sekolah-sekolah negeri yang umumnya bermutu baik sekolah-sekolah Tamansiswa dan beberapa sekolah swasta lainnya diakui kehebatannya oleh masyarakat luas. Di jenjang pendidikan tinggi Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Banda Aceh sangat dihargai bahkan dikagumi.

Pendek kata, Banda Aceh benar-benar “leading” dalam hal pendidikan; tidak ada daerah lain di Aceh yang dapat menyainginya. Kalau kemudian banyak putra-putra daerah dari seluruh Aceh maupun Indonesia “menyerbu” kota ini kiranya merupakan konsekuensi logis atas predikat yang disandangnya.

Aceh dianggap sebagai tempat dimulainya penyebaran Islam di Indonesia dan memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara. Pada awal abad ke-17, Kesultanan Aceh adalah negara terkaya, terkuat, dan termakmur di kawasan Selat Malaka. Sejarah Aceh diwarnai oleh kebebasan politik dan penolakan keras terhadap kendali orang asing, termasuk bekas penjajah Belanda dan pemerintah Indonesia. Jika dibandingkan dengan dengan provinsi lainnya, Aceh adalah wilayah yang sangat konservatif (menjunjung tinggi nilai agama) tak heran banyak pemuda-pemudi di luar Indonesia menjadikan Aceh sebagai pendidikan Islam yang terkemuka juga.

Dalam hal pendidikan, sebenarnya provinsi ini mendapatkan status Istimewa selain dari D.I. Yogyakarta. Namun perkembangan yang ada tidak menunjukkan kesesuaian antara status yang diberikan dengan kenyataannya. Pendidikan di Aceh dapat dikatakan sempat terpuruk. Salah satu yang menyebabkannya adalah konflik yang berkepanjangan dan penganaktirian dari RI, dengan sekian ribu sekolah dan institusi pendidikan lainnya menjadi korban. Pada Ujian Akhir Nasional 2005 ada ribuan siswa yang tidak lulus dan terpaksa mengikuti ujian ulang.

Nama besar atau Tokoh Pendidikan di Aceh Seperti :

  • Abubakar Atjeh, ahli ilmu Tharikat
  • Ali Hasjmy, akademisi, gubernur Aceh ke 8
  • Bachtiar Aly, ahli komunikasi politik
  • Tjut Nyak Deviana Daudsjah, ahli musik, rektor
  • Dayan Dawood, rektor Unsyiah
  • Ed Zoelverdi, ahli fotografi
  • Fachry Ali, pakar ilmu komunikasi dan pengamat politik
  • Irwan Abdullah, antropolog UGM
  • Ismail Suny, ahli hukum tata negara
  • Shafwan Idris, rektor IAIN Ar Raniri
  • Teuku Ibrahim Alfian, ahli sejarah
  • Teuku Jacob, antropolog UGM
  • Teuku Nasrullah, ahli hukum, pengacara
  • Yaumil Chairiah Agoes Achir, ilmuwan sosial
Kesemuanya pernah tinggal di Banda Aceh. Lantas apa yang membuat Aceh jadi istimewa…? Pertama karena namanya, yaitu Daerah Istimewa Banda Aceh. Kedua karena keramahan penduduk Banda Aceh yang bisa menerima setiap pendatang dengan tangan terbuka serta sejarah yang tidak boleh dilupakan jasanya untuk negeri tercinta Indonesia. Masih Banyak Tokoh-Tokoh di Aceh yang bertebar, untuk info tokoh-tokoh Aceh silakan lihat di : Daftar tokoh Aceh.

Namun keramahan orang Banda Aceh ini, menyebabkan pendatang kesulitan untuk bisa segera menguasai bahasa Aceh. Sebab orang Banda Aceh bersedia mengalah untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia kepada pendatang yang tidak bisa berbahasa Aceh. Maka jangan heran andai suatu saat Anda berjumpa dengan seseorang  yang pernah tinggal di Banda Aceh dalam jangka waktu lama antara 5 sampai 10 tahun, tetapi tetap tidak bisa berbahasa Aceh. Itu semua disebabkan keramahan orang Banda Aceh yang mau diajak berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, walaupun dengan terbata (penting: masih banyak orang Aceh yang belum faseh berbahasa Indonesia).

Apa mampu bertahan sebagai kota pendidikan?

Di saat ini, sepertinya Medan akan menggusur Aceh, sebagai kota pendidikan. Malah sekarang sudah banyak perguruan-perguruan tinggi modern tumbuh di kota-kota lain. Bila “kota pendidikan” mengandalkan pada banyaknya tempat-tempat pendidikan, sekolahan, kampus-kampus yang modern dengan perangkat pendidikan yang lengkap dan maju; mungkin saja bisa jadi Banda Aceh tidak dapat mengejar, alias dapat tertinggal. Sedangkan dulunya Aceh terkenal menjadi kota-pendidikan Islam, bukan karena lulusan (yang sekedar) cerdas-trampil, namun dalam hal lulusan yang memiliki karakter. Sedangkan karakter atau watak, memang dapat terbina oleh pendidikan yang harus diampu oleh guru yang menurut semboyan Taman Siswa dinamakan dengan pamong (ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani). Bukan hanya sekedar cerdas dalam kemajuan ilmu-teknologi. Maka bila Banda Aceh ingin lestari menjadi kota pendidikan sebagaimana pada jaman dulunya, perlu ditanyakan, apakah masih ada pendidikan budi-pekerti luhur yang mengukir watak negarawan terhadap para lulusan perguruan tinggi. Apa kini masih ada pondokan bagi anak kos yang induk-semangnya sedemikian memperhatikan terhadap anak asuhnya itu? Jaman sekarang orang membuka pondokan=kos bagi mahasiswa-pelajar menyediakan kamar kos hingga sejumlah 16. Apa mampu memperhatikan anak kos sejumlah 16 dengan baik? Menganggap anak kos bagaikan anak atau calon menantu sendiri? Jaman sekarang pikiran kita sudah berbeda. Pikiran bisnis, tidak lagi mengandung dan menjunjung tinggi nilai luhur pendidikan.


Di Banda Aceh Icon Pendidikan juga ditandai dengan tugu berbentuk pena dengan matanya mengarah ke langit dan dibawahnya penuh dengan efek api yang menggambarkan semangat belajar yang tinggi. Sesuai dengan tulisan pesan dibawahnya "Belajar Sambil Berjuang dan Berjuang Sambil Belajar". Semangat sekali pesan di tugu ini sehingga dirasa cocok sebagai Welcome Gate buat para mahasiswa dan siswa yang akan ke Darussalam. Bukankah belajar juga bagian dari sebuah perjuangan? perjuangan untuk mengubah nasib diri dan bangsa dengan berbagai ilmu pengetahuan.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

17 comments:

  1. Asik tulisannya.
    Boleh kasih masukan nggak ya? Maunya referensinya dibuat hyperlink aja jadi langsung di transfer ke wikipedia atau sumbernya pas di klik begitu. Sukses terus ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. udah saya update gan..
      terima kasih masukannya.

      Delete
  2. huahhhaaa... gambar cewenya cantik looo

    ReplyDelete
  3. KEREEN ...

    www.ikhsanicus.blogspot.com

    ReplyDelete
  4. mantap semoga terus berkarya dan tidak berhenti didunia lomba, hehe.
    oya ajak kawan-kawan mampir di bolger kami. http://bandaacehvisit.blogspot.com/2014/04/banda-aceh-icon-para-cendekia-aceh.html

    ReplyDelete
  5. maksud aye mampir kesini dan ajak kawan-kawan singgah ke hutan Kota. http://informasi-syarif.blogspot.com/2014/03/hutan-kota-icon-paru-paru-serambi-mekkah.html

    ReplyDelete
  6. ea mantap mantap , thank juga udah mampir http://fahreza-cing.blogspot.com/2014/04/makam-kerkhoff-merupakan-bukti-aceh_11.html

    ReplyDelete
  7. Niceee share =)


    www.littlenomadid.blogspot.com

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah ulasannya cukup menarik jangan lupa terus semangat ya mas :)
    sebelumnya terima kasih sudah bersedia datang dan coment di http://veki-adventures.blogspot.com/2014/04/masjid-baiturrahman-hadiah-allah-untuk.html . terima kasih banyak :)

    ReplyDelete

 

© 2013 Visit Aceh. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top