Tuesday, April 29, 2014

Dirham, Alat Pembayaran Zaman Sultan

3:19 AM

Dirham atau derham adalah mata uang kerajaan di Aceh yang pertama kali dikeluarkan kerajaan Samudera Pasai dibawah kekuasaan Sultan Muhammad Malik Az-Zahir (1297-1326) sebagai mata uang resmi kerajaan sebagai alat transaksi. pada Abad ke 13 M Kerajaan samudera pasai pernah berkembang dan menjadi pusat perdagangan dan pusat pengembangan agama islam di Selat Malaka. Bentuk mata uang derham memiliki dimensi lebih kurang 10 mm hingga dua abad kemudian mata uang derham menambah dimensinya menjadi 12-14mm. Pada bagian permukaan derham tertera nama sultan dengan gelar Malik Az-Zahir dan dibelakangnya tulisan As-Sultan Al-Adil kecuali pada masa kepemimpinan Sultan Salah Ad-Din (1405-1412) hingga sultan 'Ali Ri'ayat Syah (1571-1579) ada sedikit perubahan desain pada mata uang derham yaitu tertera nama sultan yang sedang berkuasa sementara tulisan belakangnya tidak ada perubahan.

Sistem mata uang derham juga diadopsi oleh kerajaan Melaka dan beberapa kerajaan melayu lainnya yang memiliki hubungan bilateral dengan kerajaan Samudera pasai. Pada tahun 1524 Kerajaan Samudera pasai ditaklukkan oleh Kerjaan Aceh Dar As-Salam, sistem mata uang samudera pasai diadopsi oleh Kerajaan Aceh Dar As-Salam. Pada periode Pemerintahan Sultan Iskandar Muda mata uang derham mengalami redesign dimana tulisan As-Sultan Al-Adil diganti dengan Johan berdaulat bin 'Ali sedangkan dibelakangnya tertulis Sri Sultan Perkasa 'Alam. namun ada beberapa koleksi mata uang derham periode selama Iskandar Muda berkuasa yang ditemukan sedikit berbeda, seperti koleksi milik seorang belanda J. Hulshoff Pol ada 3 jenis derham zaman sultan iskandar muda, dimana jenis pertama pada permukaan derham bertuliskan Sri Sultan Perkasa sementara dibelakangnya bertuliskan Johan berdaulat bin 'Ali , jenis derham satu lagi tertera Sri Sultan Iskandar Muda di belakangnya tertulis Johan berdaulat bin 'Ali. Jenis derham ketiga pada bahagian muka derham ketiga, tertera Sri Sultan Raja Iskandar Muda sedangkan pada bahagian belakangnya tertulis Johan berdaulat bin Mansur Syah.

Foto: Suasana pasar aceh tempo dulu.



Ketiga jenis derham tersebut menarik perhatian beberapa peneliti, terutama pada penggunaan kata bin ‘Ali dan bin Mansyur Syah. Sebuah penjelasan yang menarik diungkapkan seorang peneliti bernama Prof. Dr.Hoesein Djajadiningrat, menurut beliau (profesor-red) penggunaan kata ‘Ali pada derham merujuk kepada nama datuk nenek Sultan Iskandar Muda yaitu pendiri kerajaan Aceh Dar As-Salam Sultan 'Ali Mughayat Syah. Sedangkan katan “bin” pada derham lebih menjurus kepada pengertian “keturunan” dibandingkan arti secara harfiah “Anak dari”. 

Ada beberapa kemungkinan mengapa sultan Iskandar Muda mengaitkan dengan kata bin ‘Ali, menurut Prof. Dr.Hoesein Djajadiningrat, Kemungkinan Pertama Sultan menggunakan nama Datuk Neneknya karena faktanya Ayahnya bukanlah seorang Sultan sehingga penggunaan kata bin ‘Ali sebagai penjelasan bahwa Sultan berhak atas tahta Kerajaan. Kemungkinan Kedua bin ‘Ali yang dimaksudkan pada derham merujuk kepada Sultan 'Ali Ri'ayat SyĆ¢h yang tak lain adalah paman Sultan Iskandar Muda.

Masih ada kemungkinan-kemungkinan lainnya yang mungkin akan terjawab oleh waktu melalui penemuan-penemuan tentang misteri kata bin ‘Ali pada derham aceh selama perioder sultan Iskandar Mudah berkuasa. Bila kemungkinan kedua diatas masuk akal bagaimana dengan derham ketiga yang ditemukan bertuliskan Johan berdaulat bin Mansur Syah.??

Prof. Dr.Hoesein Djajadiningrat menjelaskan, Bahwa ketika Sultan Iskandar Muda sudah kuat Posisinya atas Tahta Kerajaan Aceh, maka beliau sudah tidak perlu lagi mengaitkan diri kepada Sultan ‘Ali manapun. Tapi ada kemungkinan lainnya, bisa jadi Sultan ingin mengakhiri lebih dari satu makna dari nama yang tertera di belakang derham. Dengan menambahkan bin ‘Ali dibelakang namanya sebagai dedikasi kepada Pendiri Kerajaan Aceh Dar-Assalam Sultan 'Ali Mughayat Syah.

Sumber: Buku Mata Uang Kerajaan Aceh - Museum Aceh

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

1 comments:

  1. Baru tau klo dulu aceh mata uangnya dirham.
    Thanks for sharing, and Good luck :)

    ReplyDelete

 

© 2013 Visit Aceh. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top